Minggu, 07 Juni 2015

LAPORAN PRAKTIK KERJA BANGKU DAN PELAT PEMBUATAN ( PALU TERAK,PEMANGGANG SATE,DAN GANTUNGAN HANDUK)






BAB I 
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

         
          Mata kuliah kerja bangku dan pelat merupakan mata kuliah yang materi perkuliahan yang harus dipahami praktek dan yang harus dikuasai. Salah satu praktek yang dilakasanakan dalam perkuliahan ini adalah praktek kerja bangku dan plat. Praktek kerja bangku dan plat yaitu praktek tentang bagaimana kita membuat atau membentuk plat yang terpisah sehingga menjadi barang produksi yang bermanfaat. Praktek kerja bangku dan plat  juga dapat  melatih keterampilan,  kesabaran  dalam bekerja. Sehingga mahasiswa tidak kesulitan untuk terjun kelapangan kerja, dan bisa bersaing di dunia industri.
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di dalam praktek maupun teori kerja bangku dan pelat sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik  pemesinan

1.2         Tujuan


1. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah mengikir, mengetap, menandai ,memotong,mengebor,melipat,mengukur ketepatan dan menggergaji yang benar pada praktek kerja bangku dan pelat.

2.Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama  proses praktikum kerja bangku dan pelat.

 3.Melaporkan hasil kerja praktik kerja bangku semester 1.

4.Memahami cara pengerjaan praktik kerja bangku dan pelat dan teknik dalam membuat suatu alat sederhana.

5.Mengerti dan memahami alat dan bahan yang digunakan dalam praktik kerja bangku dan pelat

6.Memenuhi tugas dari mata kuliah praktik kerja bangku dan plat.

7.Mahasiswa mampu menerapkan kreatifitas berkarya dalam rangka  peningkatan kompetensi praktik kerja bangku dan pelat



  1.3     MANFAAT

Manfaat praktik kerja bangku adalah sebagai berikut

1.Melatih praktikan (mahasiswa) mampu melaksanakan kegiatan kerja  bangku dan pelat ,          sehingga terampil melaksanakannya.

2.Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kegiatan kerja bangku dan pelat sehingga mampu melaksanakan kerja bangku di dunia industry.

3.Memberi bekal praktikan (mahasiswa) tentang kerja bangku dan pelat sehingga saat menjadi tenaga pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.

4.Melatih kemampuan praktikan (mahasiswa) mampu menggunakan alat-alat kerja bangku dan pelat





BAB II

KERJA PELAT (MEMBUAT PEMANGGANG SATE)


2.1         Keselamatan dan Kesehatan Kerja

          Keselamatan kerja  adalah masalah penting yang harus selalu diperhatikan guna mencapai sukses menyeluruh dalam praktik kerja bangku dan pelat. Sehingga dapat meminimalkan/mencegah kecelakaan saat praktik berlangsung yang dilakukan oleh para mahasiswa.Pada saat bekerja hendaklah kita mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Karena pada saat melakukan pekerjaan, kita tidak dapat mengetahui bahaya-bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan kita. Oleh sebab itu, sebelum memulai peraktek kita harus memperhatikan cara dan bagaimana caranya badan kita benar-benar terlindungi. Kemudian upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah kecelakaann kerja adalah sebagai berikut :

1.    Pakailah pakaian kerja yang telah di tentukan.
2.    Periksa dan siapkan peralatan kerja yang akan di gunakan.
3.    Gunkan alat yang sesuai dengan fungsinya.
4.    Jangan bergurau saat praktek.
5.    Sebelum meninggalkan ruang praktek harus seizin dosen atau pengawas.
6.    Gunakan sepatu,sarung tangan bila di perlukan.
7.    Rambut rapi dan tidak panjang.
8.    Patuhi peraturan bengkel.
9.    Sebelum menggunakan mesin, harus bertanya dengan teknisi/ dosen yang mengajar.
10.     Dipasangnya gambar-gambar disertai kata-kata sebagai tanda-tanda peringatan untuk mencegah kecelakaan kerja
11.      Setelah selesai praktik beberapa mahasiswa membersihkan tempat praktik guna menjaga kebersihan tempat praktik dari sisa-sisa benda kerja seperti serbuk-serbuk besi dan yang lainnya.


2.2         LANDASAN TEORI

         
          Kerja pelat adalah suatu proses membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk sedemikian juga agar dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan pelat yang kita gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm. Dalam melakukan praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja sebagai berikut antara lain:
1.    Pembuatan Gambar kerja
2.    Melakukan pemotongan pelat
3.    Menghitung besarnya Bending (penekukan)
4.    Melakukan Penekukan
5.    Assembling
6.    Finished Work (Pengamplasan)

2.3         Peralatan yang digunakan


          Dalam kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah:

1.    Penggores
   Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\penggores.jpg
          Penggores digunakan untuk menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus bersudut 250 sampai 300. Macam-macam penggores menurut bentuknya antara lain:
-     Penggores sederhana
-     Penggores dengan ujung yang dibengkokkan
-     Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti

2.    Penitik
          Description: Penitik.jpg
          Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut 250 sampai 300.

3.    Mistar baja
   Description: mistar+baja.gif
          Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.





4.    Mistar siku
          Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\mistar siku.jpg
          Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.

5.    Gunting pelat
          Berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk radius atau lingkaran.


6.    Kikir
          Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\kikir.jpg
          Kikir ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain:
-     rata 
-     segi empat 
-     segi tiga
-     bulat
-     setengah lingkaran
-     bujur sangkar
-      

2.4         Mesin-mesin yang digunakan


          Selain peralatan pendukung, dalam melakukan kerja pelat juga memerlukan beberapa mesin yang digunakan untuk mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan dan sangat penting peran nya untuk menghasilkan benda kerja yang baik dan rapi ,mesin yang men\mbantu kita yaitu antara lain:


1.        Mesin bending

Adalah mesin untuk menekuk plat yang panggunaanya pertama harus membuat garis pada plat kemudian tarik tuas penjepit plat dan masukkan plat kemudian dorong untuk menjepit plat agar plat tidak bergerak ketika proses pelipatan, setelah itu dorong tuas pelipat plat sampai terjadi pelipatan.




2.        Foot shearing machine (mesin potong pelat)
Di operasikan secara manual tanpa pemograman numerik sumber tenaga pengerak mesin ini adalah listrik, untuk menggerakan mata pahat potong digunakan sistem hidrolik. Material masuk dari arah depan dan kemudian di ukur sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan, baru kemudian di potong. Material yang telah selesai di proses ada yang keluar dari belakang mesin ( untuk ukuran yang besar, lebih kurang 200 mm ) dan ada yang keluar dari arah depan kembali ( untuk material yang ukurannya kecil dari 200mm).

2.4         Bahan
­-Plat aluminium

Plat ini di gunakan untuk pembuatan pemanggang sate.

       


     
       -Besi Beton
Description: D:\DATA JAHWI\kampus SMTR 1\praktek bvangku dn plat\besi beton.jpeg

Besi beton adalah sering kali orang gunakan pada pembuatan rumah , jembatan , disini besi beton digunakan sebagai lantai pemanggang sate.



2.5   LANGKAH KERJA

A. Menggambar Bukaan awal

                         
Langkah awal kerja pelat adalah menggambar bukaan. Gambar bukaan benda kerja dapat digambar langsung pada pelat yang akan digunakan. Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar bukaan tersebut adalah:
1.    Penggores, digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada pelat terdapat goresan sket bukaan.
2.    Mistar siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat tersebut.
3.    Mistar baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman dalam penggoresan.
a. ambil pelat aluminium dengan ketebalan 0,5mm.       
b.ukur pelat yang akan digunakan dengan penggaris sesuai job sheet
c.buat pola sesuai ukuran yang tertera pada job sheet yang diberikan dengan penggores.

B.MELAKUKAN PEMOTONGAN PELAT
setelaa   selesai melakukan menggambar bukaan pada pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan pemotongan menurut garis pola yang kita gambar  tersebut. Pemotongan dapat dilakukan dengan mesin potong atau dengan menggunakan gunting manual,
adapun langkah langkah pemotongan adalah sebagai berikut:
1.    Pegang benda kerja dengan tangan kiri dengan kuat agar menahan pelat ketika di potong,  usahakan pegang  jauh sedikit dari bibir gunting agar aman.
2.    Menggunting benda kerja usahakan mata makan gunting di luar garis pola,bibir gunting dibuat tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis lukisan
3.     Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di potong
4.    Lakukan pengguntingan secara perlahan mengikuti garis pola agar hasilnya lurus.
5.    Lakukan hal yang sama untung memotong bagian bagian lainnya.
6.    Untuk menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat digunakan gunting dengan bibir lengkung kiri/kanan, atau gunting dengan universal.

C. Melakukan Pembendingan atau menekuk

          Setelah pelat yang kita potong dan kita , maka langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan. Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan mesin bending dan dengan menggunakan palu (dipukul).disini kita menekuk benda kerja menggunakan mesin lipatatau tekuk.ada pun langkah nya sebagai berikut:
1     Menyiapkan benda kerja ya g akan di dilipat untuk membuat pemanggang sate
2.    Menandai tempat kerja yang akan di lipat.
3.    Menjepit benda kerja yang akan di lipat pada mesin lipat, sesuai   dengan pola yang                                                                           akan dilipat.
4.    Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di lipat.
5.    Mengunci benda pada mesin lipat.
6.    Mengayunkan mesin lipat dengan arah sudut 90 derajat.



D.Penyambungan
Teknik penyambungan pada kerja pelat dapat dilakukan dalam berbagai cara yaitu:
1.    Menyambung dengan sekrup 
2.    Menyambung dengan lipatan
3.    Menyambung dengan paku keeling
4.    Menyambung dengan lastik
Dalam pekerjaan ini,penyambungan yang dilakukan dengan penyambungan menggunakan metode lipatan.metode lipatan yang digunakan  peratalatan nya yaitu palu karet dan landasan besi yang mempunyai sisi siku.


E.Pelubangan
Pelubangan disini yang dimaksud adalah membuat lubang pada kerja,sesuai jobbshet yang diberikan.fungsi dari pelubangan pada benda kerja yaitu untuk untuk saluran udara masuk pada benda kerja dan objek variasi pada benda kerja.adapun alat yang digunakan  untuk membut pelubang  berupa
1.      Pelubang besi
2.      Landasan kayu
Langkah kerjanya adalah:
1.    Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk ukuran disesuaikan dengan aturan.
2.    Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.
3.    Melubangir bagian yang telah dititik menggunakan .pelubang
4.    Memutuskan plat yang belum terputus dengan pelubang.
5.    Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.



      

    E.Penghalusan/ Finishing

            Setelah proses diatas selesai dan benda kerja juga telah terbentuk sesuai dengan perencanaan.agar hasil akhir dari benda kerja tampak menarik dan tidak ada sisi sisi yang tajam ,maka kita perlu penghalusan pada permukaan benda kerja,dengan cara pengikiran pada sisi sisi tepi dan bekas lipatan benda kerja,
Maka tampaklah hasil benda kerja kita maksimal.
















BAB III
KERJA BANGKU( MEMBUAT PALU TERAK,DAN GANTUNGAN HANDUK)
DAN
LANDASAN TEORI KERJA BANGKU


3.1       LANDASAN TEORI

Kerja bangku adalah pekerjaan dasar dalam kegiatan perbengkelan dimana kita hanya menggunakan alat-alat biasa tanpa menggunakan mesin. Adapun macam-macam alat yang sering digunakan dalam kerja bangku adalah :
1.    Ragum 
Description: RAGUM+CATOK.jpeg
          Seluruh bengkel kerja bangku selalu dilengkapi dengan peralatan ini, karena hampir semua benda yang dikerjakan bengkel ini seluruhnya dijepit dengan peralatan ini. Jadi dapat dikatakan ragum adalah alat yang sangat penting pada bengkel kerja bangku. Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat daan benar artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak permukaan benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya untuk itu ragum-ragum harus dibuat dari bahan yang kuat seperti baja tuang atau besi tuang.


2.    Kikir
Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\ghj.jpg
         Peralatan utama dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan paada bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakan kikir. 
Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis gigi pemotongnya :
1)   Kikir bergigi potong tunggal, digunakan untuk pemotong benda kerja secara halus. Artinya pemotongan tidak dapat dilaksanakan secara cepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja menjadi lebih halus.
2)   Kikir bergigi kembar/dua, dapat melakukan pemotongan secara cepat, tetapi hasil pengikrannya kasar.

Jenis-jenis kikir ditinjau dari sifat kekasaran gigi :
1)   Kikir sangan kasar : digunakan untuk pemotongan secara cepat, sehingga ia digunakan untuk pemotongan pendahulan. Hasil pengikiran kasar, tidak halus.
2)   Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan kehalusan permukaan benda kerja.
3)   Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus.
4)   Kikir halus : digunakan untuk pengikiran pada pekerjaan akhir/finishing, dimana kehalusan permukaan benda kerja sangat diperlukan.
5)   Kikir sangat halus : digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk benda kerja dengan ketelitian yang tinggi. 




3.    Sikat kikir
          Cara melakukan pembersihan kikir dengan menggunakan sikat kikir adalah menyikat gigi-gigi kikir searah dengan alurnya, dan pembersihannya dengan satu arah.

4.    Siku-siku baja
Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\mistar siku.jpg
          Siku-siku baja dapat diklasifiklasifikasikan menjadi dua menurut cara pembuatannya, yaitu:
1)   Siku-sikubajadikelingmati siku model ini biasanya digunakan untuk mengukur kesikuan suatu benda kerja dan sebagai alat bantu untuk pembuatangaris-garis sejajar.
2)   Siku-siku baja dengan bilah baja (daun sikunya) dapat digeser-geser  siku model ini digunakan untuk pekerjaan melukis dan menandai.

5.      Penggaris baja
Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\m.jpg
          Penggaris baja atau mistar baja adalah alat untuk digunakan mengukur panjang dan tinggi atau lebar alur dan mengukur tembus dari pada benda kerja, juga dapat digunakan untuk mengukur diameter jika digunakan bersama-sama dengan jangka bengkok, mistar biasanya mempunyai skala dalam milimeter dan skala dalam inci.
         
6.    Verniercaliper (segmat)
Description: D:\tugas kuliah\pak leo\laporan praktik kerja bangku dan plat\gambar alat praktek kerja bangku dan plat\j.jpg
          Vernier caliver atau jangka sorong adalah alat ukur presisi,sehingga ia dapat digunakan untuk mengukurbenda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan tingkat kepresisian 1/100 milimeter  ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100 milimeter.

7. GERGAJI

Gergaji   digunakan   untuk   memotong   benda   kerja   yang   selanjutnya untuk dikerjakan kembali.Bingkai/Sengkang terbua dari  pip baj yan kua da kaku Sengkan yan dapadiatudigunakan   untuk  bermacam-macapanjandari daugergaji.
Description: C:\Users\user\Downloads\indexdwdwdw.jpgDau gergaj terdiri  dari  du maca leta gig pemoton yait gigpemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi(double cut)Sedangkan benuk gigi gergaji   ada yang silang dan ada yang lurus.

8.PALU

Pal dipergunaka untu memuku bend kerj pada pekerjaa memahat mengeling membengkok dansebagainya Menuru bentukny pal dibedaka dalam beberapa jenis yaitu palu pen mukanya bulat dan bentukkepalanya lancip, palu konde bentuk muka bulat dan puncaknya seperti bola, palu pen muka segi empat dan puncaknya lancipserta palu tembaga .
Description: index.jpg
                                                 

3.2  Alat-alat Gambar Pada Benda Kerja

Alat-alat gambar untuk keperluan menggambar benda kerja tersebut, dapat digolongkan sebagai berikut:
       1 . Alat penggores, seperti penggores, balok gores, dan bisa juga digunakan pegukur tinggi.
       2.Penitik pusat dan penitik penggaris
       3Jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.


                    1Penggores
 adalah suatu alat penggambar yang dibuat dari baja perkakas yang berbentuk selindris dan ujungnya diruncingkan. Dengan penggores dapt digambar garis-garis dipermukaan atas benda kerja. Sedangkan untuk menggambar garis-garis pada permukaan sisi atau samping benda kerja dapat digunakan balok gores atau pengukur tinggi.
     2. Balok gores 
adalah alat berupa penggores yang dipasang pada standar atau balok dan dapat di geser naik-turun. Untuk mengganbar garis lurs dengan penggores diperlukan mistar baja sebagai alat bantu. Pada saat menarik garis, posisi penggores dimiringkan keluar dengan sudut kurang dari 90° dan dibuat sekali tarik, jangan melakukan goresan dobel.
          Jika menggunakan penggoresan dengan balok gores maupun pengukur tinggi, ujung goresnya ditempelkan sedikit menekan sisi samping benda kerja. Kemudian blok standar penggores digeser sesuai dengan panjang garis yang diinginkan.
   3    Penitik
Agar garis yang telah digoreskan pada permukaan benda kerja tidak mudah terhapus selama benda kerja tersebut dikerjakan, maka perlu digunakan penitik penggaris untuk memperjelas garis batasnya. Penitik garis dibuat dari baja perkakas yang berbentuk batang silindris dan salah satunya diruncingkan 60°. 
Cara menggunakan penitik garis, ujung penitik ditimpakan pada garis yang telah dibuat kemudian dipuku-pukul ringan dengan palu dan berpindah-pindah sepanjang garis dengan jarak sedikit rapat. Untuk menandai titik senter digunakan penitik pusat. Titik senter tersebut jika akan membuat lubang dengan dibor. Penitik pusat ini mempunyai bentuk mirip dengan penitik garis hanya pada ujung runcing penitik pusat bersudut 90°. sudut lebar ini (90°) agar pada waktu mengebor pada titik ini menjadi tepat, karena ujung mata bor tidak lari/keluar dari titik tersebut.
Cara menggunakan penitik pusat, ujung penitik harus tepat pada titik yang ditentukan. Posisi penitik pusat dipegang miring terlebih dahulu setelah mata penitik pusat tepat mengenai titik yang ditentukan, posisi penitik diberdirikan tegak lurus kemudian dipukul dengan palu.
             4.Jangka tusuk
Pada dasarnya ada tiga macam jangka yaitu: jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.
Cara mengikir sudut dan alur 
Untuk pengikiran sudut diperlukan pengerjaan pendahuluan seperti digergaji sampai mendekati garis atau ukuran yang dikehendaki. Setelah itu baru pengerjaan pengkiran dengan menggunaklan kikir ayng cocok untuk membentuknya seperti kikir segitiga. Cara pengikirannya yaitu kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang ditentukan, lakukan berulang-ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
Untuk pengikiran alur sama perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan seperti dibor, digergaji, atau dipahat sampai mendekati garis atau ukuran yang ditentukan. Setelah itu baru pengerjaan pengikiran dilakukan dengan menggunakan kikir yang cocok untuk membentuknya seperti kikir segiempat. Cara pengikirannya yaitu sama seperti mengkir sudut yaitu kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis yang ditentukan, lakukan berulang - ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
5.    Mengikir radius dan lubang
  Ada dua macam bidang lengkung yaitu cembung dan cekung. Untuk pengerjaan bentuk lengkung diperlukan pengerjaan pendahuluan, misalnya dibor, digergaji ataupun dipahat sampai mendekati garis lengkung yang dikehendaki. Setelah itu baru digunakan kikir untuk membentuknya, pada bidang cekung gunakan kikir setengah bulat dan bidang cembung gunakan gunakan kikir plat. Cara mengikirnya, yaitu kikir didorong kedepan sambil digeser kesamping mengikuti garis lengkung yang ditentukan.
Dalam lubang juga ada beberapa bentuk lubang, antara lain bulat, segiempat   dan segitiga. Pada pelaksanaan pengerjaan lubang-lubang tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan misalnya dibor atau dipahat sampai mendekati garis lubang yang ditentukan. Setelah itu, diselesaikan dengan kikir yang sesuai, misalnya kikir bulat, segiempat dan segitiga hingga sesuai ukuran.
6.     Mengebor
Sebelum kita mengebor alangkah baiknya kita tahu dulu tentang macam-macam mata bor. Ini dimaksudkan agar pada waktu kita mengebor tidak salah dalam pemilihan mata bor yang sesuai dengan pengeboran pada benda kerja yang akan dilakukan.Menurut penggunaannya mata bor di bagi kedalam beberapa macam, seperti bor pilin atau spiral, bor senter, bor pembenam (counter bore), bor persing, dan bor peluas.
Dalam penggunaan mata bor juga perlu diperhatikan sudut-sudut mata bor agar diperoleh hasil yang baik. Suidut-sudut bor yang utama adalah sudut puncak, sudut bebas potong dan sudut pemusat.

3.3                                                                                                                                                                                                                             Bahan
- Besi segi empat
Description: D:\DATA JAHWI\kampus SMTR 1\praktek bvangku dn plat\besi beton segi 4.jpeg
Besi segi empat adalah besi yang sering di gunakan pada bangunan , disini besi segi empat berguna sebagai pembuatan palu terak
  
    -Pelat

Description: D:\DATA JAHWI\kampus SMTR 1\praktek bvangku dn plat\besi plat.jpeg

Pelat disini digunakan untuk  menbuat engsel gantungan handuk.disini kita menggunakan plat dengan ketebala 1-2mm.


    3.4   LANGKAH KERJA

A.PEMOTONGAN
Dalam pemotongan yang harus di perhtikan dalm pemotongan adalah,sebelum memotong yaitu ketepatan dalam pengukuran,agar benda kerja yang di hasilkan tepat ukuran nya langkah yang dilukan dalam pemotongan yaitu:

1.      Pengukuran panjang, lebar, tinggi benda kerja. Menggunakan mistar
2.      Pemotongan baja lunak berdasarkan ukuran yang di tetapkan
3.      Jepit benda kerja dengan ragum sbelum memotong benda kerja
4       Menggergaji bagian ujung palu yang telah digambar pola untuk menciptakan bentuk     palu yang tirus kedepan.
5.Potong benda kerja dengan menggunakan gergaji besi

B.Gambar pola
Sebelum melakukan pembentukan benda kerja,terlebih dahulu membuat pola berupa palu terak,berdasarkan job heet dan ukuran yang di berikan.Menggambar pola dapat menggunakan penggores dan penggaris .

C.Pengikiran
Pengikiran adalah hal yang wajib dilakukan dalam kerja bangku karena mengikiran benda kerja di butuhkan kesabaran .fungsi dari mengikir disini untuk meratakan,mengasah,dan menghaluskan benda kerja,perlu di ingat ketiak mengikir hendak nya benda kerja di jepit dengan ragum agar proes pengikiran rata .pengikiran benda kerja dapat berupa:
1.meratakan/menghaluskan permukaan benda kerja yang tajam.
.     2. Membuang/mengikir lapisan dalam yang terdapat pada baja lunak
              3.memperbesar lubang pada benda kerja setelah di bor
D.Pengeboran
Pengeboran yaitu proses membuat lubang pada benda kerja,sebelum di perbesar dengan menggunakan kikir bulat,proses pengeboran membantu kita untuk meciptakan besar lubang yang  di inginkan,dari ilubang paling kecil sampai lubang paling besar,sebelum melakukan pengeboran sebaiknya titik dahulu benda kerja,agar tepat sasaran lubang yang akan di buat.
E.Finishing
Untuk hasil yang maksimal perlu kta melakukan finishing ,yaitu dengan cara menghaluskan permukaan benda kerja agar terlihat rapi .  Menghaluskan dan meratakan bidang miring pada ujung palu dengan jalan di kikir.proses finishing hendaknya menggunakan kikir yang bermata halus,yang terakhir Memberi kelas dan nomor absen pada benda kerja dengan Stamping


    3.5   KERJA BANGKU( GANTUNGAN HANDUK)
3.6   LANGKAH KERJA
A.PEMOTONGAN
Sebelum membuat benda kerja terlebih dahulu ,melakukan pemotongan pelat dan besi cor 8mm untuk menjadi benda kerja.
Disini melakukan pemotongan dengan menggunakan gergaji besi,dimana besi pelat dan besi cor di jepit menggunakan ragum.

B.MELUKIS GAMBAR KERJA
Setelah melakukan pemotongan.maka ,selanjutnya melakukan pelukisan pada benda kerja dengan menggunakan penggores dam mistar baja sesuai gambar yang terdapat pada benda kerja.
            C.PENGIKIRAN
Untuk mendapatkan benda kerja yang pas ukuran,hal yang kita lakukan adalah dengan cara mengikir .dalam melakukan pengikiran,benda kerja hendaknya benda kerja di jepit dengan ragum .pengikiran tersebut harus lah rata sisi nya menurut gari yang dibuat.
D.PENGEBORAN
Pengeboran disini dilakukan untuk membuat lubang engsel pada benda keja,seblum melakukan pengeboran benda kerja haris di titik dengan penitik.bor yang digunakan adalah bor 4,5,dan 6mm.



E.PENGETAPAN.
Pengetapan dilakukan untuk membuat ulir baut dengan ukuran 4mm,sebelum pengetapan harus terlebih dahulu ujung-ujung besi cor di bor menggunakan mesin bubut dengan mata bor 3,5mm.agar pengetapannya pas ukuran ulir yang di hasilkan.




3.7 ANALISA PRAKTEK
A.KERJA PELAT
Selama proses pengerjaan plat, dapat terjadi beberapa permasalahan baik pada mesin maupun pada pengerjaan manual. Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang dapat terjadi:

1.    Penggores kurang tajam, hal ini menyebabkan garis kurang nampak disaat membuat pola. Sehingga pekerja harus berulang-ulang menggaris pola, dengan ini akan memperlambat pengerjaan untuk mencapai waktu yang maksiamal atau yang telah ditentukan.

2.   Pelubang yang kurang tajam,mngakibatkan pelat yang dilubangi jadi tidak ssuai yang di inginkan ,dan pekerjaan jadi tidak rapi.


3.Landasan yang tidak rata menyebabkan melipat benda kerja menjadi penyok-penyok,hasilnya nya jadi kurang bagus.
4.landasan yang minimal,hanya satu mengakibat kan lama menunggu teman yang sedang melipat,jadi memakan waktu yang cukup lama.

B.KERJA BANGKU
1.   Pemotongan dengan gergaji besi, hal ini agak sedikit menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena butuh ketelitian untuk mengikuti garis pola. Sehingga harus dilakukan pengikiran pada permukaan tersebut
2.     Mata bor kurang tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda kerja kurang pas dan sering terpeleset dari titik pola saat melakukan pengeboran.






                                                                  






                                                                   BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Perlu diketahui dalam melakukan kerja pelat dan bangku di butuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi untuk membuat benda kerja yang pas ukuran dan rapi.
Dan yang penting keselamatan yang perlu di utamakan pertama kali dalam melakukuan pekerjaan.
Kerja sama tim,kekompakan perlu dalam suatu kelompok untuk melakukan kerja,karena dalam tim kita memecahkan masalah bersama,bertukar pendapat ,dan saling membantu.
4.2 SARAN
1. pada saat melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian keselamatan kerja.
2.Peralatan yng tidak layak pakai sebaiknya ,jangan digunkan lagi.
4.3 DAFTAR PUSTAKA
http://akmalindra.wordpress.com/2009/06/18/mesin-bor/                                  



1 komentar:

  1. The Casino at Harrah's Las Vegas, Nevada - MapYRO
    The Casino at Harrah's Las 나주 출장샵 Vegas is 충주 출장안마 located on the Las Vegas 의왕 출장안마 Strip 안성 출장마사지 and is adjacent to 과천 출장안마 LINQ Promenade.

    BalasHapus