BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata
kuliah kerja bangku
dan pelat merupakan mata kuliah yang materi
perkuliahan yang harus dipahami praktek dan
yang harus dikuasai. Salah satu praktek yang dilakasanakan dalam perkuliahan
ini adalah praktek kerja bangku
dan plat.
Praktek kerja bangku dan plat
yaitu praktek tentang bagaimana kita membuat atau membentuk plat yang terpisah sehingga menjadi barang produksi yang bermanfaat.
Praktek kerja bangku dan plat juga dapat
melatih keterampilan,
kesabaran dalam bekerja. Sehingga
mahasiswa tidak kesulitan untuk terjun kelapangan kerja, dan bisa bersaing di dunia industri.
Diharapkan
dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di dalam
praktek maupun teori kerja bangku dan pelat sehingga kelak dapat menunjang
keterampilan dan kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui
langkah-langkah mengikir, mengetap, menandai ,memotong,mengebor,melipat,mengukur
ketepatan dan menggergaji yang benar pada praktek kerja bangku dan pelat.
2.Mahasiswa dapat mengetahui
penyebab dan kendala yang terjadi selama proses praktikum kerja bangku
dan pelat.
3.Melaporkan hasil kerja praktik kerja bangku
semester 1.
4.Memahami cara pengerjaan praktik
kerja bangku dan pelat dan teknik dalam membuat suatu alat sederhana.
5.Mengerti dan memahami alat dan
bahan yang digunakan dalam praktik kerja bangku dan pelat
6.Memenuhi tugas dari mata kuliah
praktik kerja bangku dan plat.
7.Mahasiswa mampu menerapkan
kreatifitas berkarya dalam rangka peningkatan kompetensi praktik kerja
bangku dan pelat
1.3
MANFAAT
Manfaat praktik kerja bangku adalah
sebagai berikut
1.Melatih praktikan (mahasiswa)
mampu melaksanakan kegiatan kerja bangku dan pelat , sehingga terampil melaksanakannya.
2.Memberi bekal praktikan
(mahasiswa) tentang kegiatan kerja bangku dan pelat sehingga mampu melaksanakan
kerja bangku di dunia industry.
3.Memberi bekal praktikan
(mahasiswa) tentang kerja bangku dan pelat sehingga saat menjadi tenaga
pendidik mampu mengajarkan siswanya dengan baik.
4.Melatih kemampuan praktikan (mahasiswa)
mampu menggunakan alat-alat kerja bangku dan pelat
BAB II
KERJA PELAT (MEMBUAT PEMANGGANG SATE)
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan
kerja adalah masalah penting yang harus selalu diperhatikan guna mencapai
sukses menyeluruh dalam praktik kerja bangku dan pelat. Sehingga dapat
meminimalkan/mencegah kecelakaan saat praktik berlangsung yang dilakukan oleh
para mahasiswa.Pada saat bekerja
hendaklah kita mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Karena pada saat
melakukan pekerjaan, kita tidak dapat mengetahui bahaya-bahaya yang dapat
mengancam kesehatan dan keselamatan kita. Oleh sebab itu, sebelum memulai
peraktek kita harus memperhatikan cara dan bagaimana caranya badan kita
benar-benar terlindungi. Kemudian upaya-upaya yang dilakukan
untuk mencegah kecelakaann kerja adalah sebagai berikut :
1. Pakailah pakaian kerja yang telah di tentukan.
2. Periksa
dan siapkan peralatan kerja yang akan di
gunakan.
3. Gunkan
alat yang sesuai dengan fungsinya.
4. Jangan
bergurau saat praktek.
5. Sebelum
meninggalkan ruang praktek harus seizin dosen atau pengawas.
6. Gunakan sepatu,sarung
tangan bila di perlukan.
7. Rambut
rapi dan tidak panjang.
8. Patuhi peraturan bengkel.
9. Sebelum menggunakan mesin, harus bertanya dengan teknisi/
dosen yang mengajar.
10. Dipasangnya gambar-gambar disertai kata-kata sebagai
tanda-tanda peringatan untuk mencegah kecelakaan kerja
11. Setelah selesai praktik
beberapa mahasiswa membersihkan tempat praktik guna menjaga kebersihan tempat
praktik dari sisa-sisa benda kerja seperti serbuk-serbuk besi dan yang lainnya.
2.2 LANDASAN TEORI
Kerja pelat adalah suatu proses
membuat benda kerja dari lempengan pelat yang dibentuk sedemikian juga agar
dapat membentuk suatu benda yang dapat digunakan. Lempengan pelat yang kita
gunakan dalam pembuatan benda kerja memiliki ketebalan 0,8 mm. Dalam melakukan
praktik kerja kita harus mengetahui urutan langkah-langkah kerja sebagai
berikut antara lain:
1. Pembuatan
Gambar kerja
2. Melakukan
pemotongan pelat
3. Menghitung
besarnya Bending (penekukan)
4. Melakukan
Penekukan
5. Assembling
6. Finished
Work (Pengamplasan)
2.3 Peralatan yang digunakan
Dalam
kerja pelat kita memerlukan sejumlah peralatan pendukung untuk menyelesaikan
benda kerja yang akan kita bentuk, peralatan tersebut diantaranya adalah:
1. Penggores

Penggores digunakan untuk
menggambar bentangan pada permukaan pelat. Penggores yang baik untuk digunakan harus
bersudut 250 sampai 300. Macam-macam penggores menurut bentuknya antara lain:
-
Penggores sederhana
-
Penggores dengan ujung yang
dibengkokkan
-
Penggores dengan ujung yang dapat
diganti-ganti
2.
Penitik

Penitik
dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk
penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus
yang bersudut 250 sampai 300.
3.
Mistar baja

Mistar
baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek, selain itu
juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan pada
pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada
yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
4. Mistar
siku

Alat
ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30
cm terbuat dari bahan baja.
5.
Gunting pelat
Berfungsi
sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang sulit dijangkau
oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk radius atau
lingkaran.
6.
Kikir

Kikir
ini digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam. Pada umumnya pekerjaan
yang sederhana akan lebih ekonomis. Kikir terbuat dari baja karon tinggi yang
ditempa sesuai dengan panjangnya. Macam-macam kikir antara lain:
- rata
- segi
empat
- segi
tiga
- bulat
- setengah
lingkaran
- bujur
sangkar
-
2.4 Mesin-mesin yang digunakan
Selain
peralatan pendukung, dalam melakukan kerja pelat juga memerlukan beberapa mesin
yang digunakan untuk mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan dan sangat
penting peran nya untuk menghasilkan benda kerja yang baik dan rapi ,mesin yang
men\mbantu kita yaitu antara lain:
1.
Mesin bending

Adalah mesin untuk menekuk plat yang panggunaanya pertama
harus membuat garis pada plat kemudian tarik tuas penjepit plat dan masukkan plat kemudian dorong untuk menjepit plat agar plat tidak
bergerak ketika proses pelipatan, setelah
itu dorong tuas pelipat plat sampai terjadi pelipatan.
2.
Foot shearing machine (mesin potong pelat)

Di operasikan secara manual tanpa pemograman
numerik sumber tenaga pengerak mesin ini adalah listrik, untuk menggerakan
mata pahat potong digunakan sistem hidrolik. Material masuk dari arah depan dan
kemudian di ukur sesuai dengan spesifikasi yang
di butuhkan, baru kemudian di potong. Material yang telah selesai di proses ada
yang keluar dari belakang mesin (
untuk ukuran yang besar, lebih kurang 200 mm ) dan ada yang keluar dari arah depan kembali ( untuk material
yang ukurannya kecil dari 200mm).
2.4
Bahan
-Plat aluminium

Plat ini di
gunakan untuk pembuatan pemanggang sate.
-Besi Beton

Besi beton
adalah sering kali orang gunakan pada pembuatan rumah , jembatan , disini besi
beton digunakan sebagai lantai pemanggang sate.
2.5 LANGKAH KERJA
A. Menggambar Bukaan awal
Langkah awal kerja pelat adalah
menggambar bukaan. Gambar bukaan benda kerja dapat digambar langsung pada pelat
yang akan digunakan. Adapun peralatan yang digunakan untuk menggambar bukaan
tersebut adalah:
1. Penggores,
digunakan untuk menggaris pelat atau menandai sehingga pada pelat terdapat
goresan sket bukaan.
2. Mistar
siku, digunakan untuk melihat kesikuan dari garis, dan sudut pelat tersebut.
3. Mistar
baja, digunakan untuk mengukur, menarik garis, serta sebagai pedoman dalam
penggoresan.
a. ambil pelat aluminium dengan ketebalan
0,5mm.
b.ukur pelat yang akan digunakan dengan
penggaris sesuai job sheet
c.buat pola sesuai ukuran yang tertera pada job
sheet yang diberikan dengan penggores.
B.MELAKUKAN PEMOTONGAN PELAT
setelaa selesai melakukan menggambar bukaan pada
pelat, langkah selanjutnya adalah melakukan pemotongan menurut garis pola yang
kita gambar tersebut. Pemotongan dapat
dilakukan dengan mesin potong atau dengan menggunakan gunting manual,
adapun
langkah langkah pemotongan adalah sebagai berikut:
1. Pegang
benda kerja dengan tangan kiri dengan kuat agar menahan pelat ketika di potong,
usahakan pegang jauh sedikit dari bibir gunting agar aman.
2. Menggunting
benda kerja usahakan mata makan gunting di luar garis pola,bibir gunting dibuat
tegak lurus terhadap benda kerja dan tepat pada garis lukisan
3. Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk
di potong
4. Lakukan
pengguntingan secara perlahan mengikuti garis pola agar hasilnya lurus.
5. Lakukan
hal yang sama untung memotong bagian bagian lainnya.
6. Untuk
menggunting bentuk lingkaran atau radius dapat digunakan gunting dengan bibir
lengkung kiri/kanan, atau gunting dengan universal.
C. Melakukan Pembendingan atau menekuk
Setelah pelat yang kita
potong dan kita , maka langkah berikutnya adalah penekukan pembendingan.
Bending dapat kita lakukan baik secara manual dengan mesin bending dan dengan
menggunakan palu (dipukul).disini kita menekuk benda kerja menggunakan mesin
lipatatau tekuk.ada pun langkah nya sebagai berikut:
1 Menyiapkan benda kerja ya g akan di dilipat untuk membuat pemanggang sate
2. Menandai tempat kerja yang akan di lipat.
3. Menjepit benda kerja yang akan di lipat pada mesin lipat, sesuai dengan pola yang akan dilipat.
4. Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di lipat.
5. Mengunci benda pada mesin lipat.
6. Mengayunkan mesin lipat dengan arah sudut 90 derajat.
2. Menandai tempat kerja yang akan di lipat.
3. Menjepit benda kerja yang akan di lipat pada mesin lipat, sesuai dengan pola yang akan dilipat.
4. Memastikan bahwa benda kerja benar-benar tepat untuk di lipat.
5. Mengunci benda pada mesin lipat.
6. Mengayunkan mesin lipat dengan arah sudut 90 derajat.
D.Penyambungan
Teknik penyambungan pada kerja
pelat dapat dilakukan dalam berbagai cara yaitu:
1.
Menyambung dengan sekrup
2.
Menyambung dengan lipatan
3.
Menyambung dengan paku keeling
4.
Menyambung dengan lastik
Dalam pekerjaan
ini,penyambungan yang dilakukan dengan penyambungan menggunakan metode
lipatan.metode lipatan yang digunakan
peratalatan nya yaitu palu karet dan landasan besi yang mempunyai sisi
siku.
E.Pelubangan
Pelubangan disini yang
dimaksud adalah membuat lubang pada kerja,sesuai jobbshet yang diberikan.fungsi
dari pelubangan pada benda kerja yaitu untuk untuk saluran udara masuk pada
benda kerja dan objek variasi pada benda kerja.adapun alat yang digunakan untuk membut pelubang berupa
1.
Pelubang besi
2.
Landasan kayu
Langkah kerjanya adalah:
1.
Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk ukuran
disesuaikan dengan aturan.
2. Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.
3. Melubangir bagian yang telah dititik menggunakan .pelubang
4. Memutuskan plat yang belum terputus dengan pelubang.
5. Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.
2. Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.
3. Melubangir bagian yang telah dititik menggunakan .pelubang
4. Memutuskan plat yang belum terputus dengan pelubang.
5. Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.
E.Penghalusan/ Finishing
Setelah proses diatas selesai
dan benda kerja juga telah terbentuk sesuai dengan perencanaan.agar hasil akhir
dari benda kerja tampak menarik dan tidak ada sisi sisi yang tajam ,maka kita
perlu penghalusan pada permukaan benda kerja,dengan cara pengikiran pada sisi
sisi tepi dan bekas lipatan benda kerja,
Maka tampaklah hasil benda kerja kita maksimal.
BAB III
KERJA
BANGKU( MEMBUAT PALU TERAK,DAN GANTUNGAN HANDUK)
DAN
LANDASAN
TEORI KERJA BANGKU
3.1 LANDASAN TEORI
Kerja bangku
adalah pekerjaan dasar dalam kegiatan perbengkelan dimana kita hanya
menggunakan alat-alat biasa tanpa menggunakan mesin. Adapun macam-macam alat
yang sering digunakan dalam kerja bangku adalah :
1. Ragum

Seluruh bengkel kerja bangku selalu dilengkapi dengan
peralatan ini, karena hampir semua benda yang dikerjakan bengkel ini seluruhnya
dijepit dengan peralatan ini. Jadi dapat dikatakan ragum adalah alat yang
sangat penting pada bengkel kerja bangku. Ragum berfungsi untuk menjepit benda
kerja secara kuat daan benar artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak
permukaan benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja
yang dijepitnya untuk itu ragum-ragum harus dibuat dari bahan yang kuat seperti
baja tuang atau besi tuang.
2.
Kikir

Peralatan utama
dalam bengkel kerja bangku ialah kikir, karena hampir semua pekerjaan paada
bengkel kerja bangku dikerjakan dengan menggunakan kikir.
Jenis-jenis kikir ditinjau dari jenis gigi
pemotongnya :
1)
Kikir bergigi potong tunggal, digunakan untuk pemotong benda kerja secara
halus. Artinya pemotongan tidak dapat dilaksanakan secara cepat, tetapi hasil
pengikiran pada permukaan benda kerja menjadi lebih halus.
2)
Kikir bergigi kembar/dua, dapat melakukan pemotongan secara cepat, tetapi
hasil pengikrannya kasar.
Jenis-jenis kikir ditinjau dari sifat kekasaran gigi :
1)
Kikir sangan kasar : digunakan untuk pemotongan secara cepat, sehingga ia
digunakan untuk pemotongan pendahulan. Hasil pengikiran kasar, tidak halus.
2)
Kikir kasar : digunakan untuk pemotongan awal, tanpa memperhitungkan
kehalusan permukaan benda kerja.
3)
Kikir sedang (setengah kasar) : digunakan untuk menghaluskan permukaan
setelah dikikir sangat kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus.
4)
Kikir halus : digunakan untuk pengikiran pada pekerjaan akhir/finishing,
dimana kehalusan permukaan benda kerja sangat diperlukan.
5)
Kikir sangat halus : digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk
benda kerja dengan ketelitian yang tinggi.
3.
Sikat kikir
Cara melakukan pembersihan
kikir dengan menggunakan sikat kikir adalah menyikat gigi-gigi kikir searah
dengan alurnya, dan pembersihannya dengan satu arah.
4.
Siku-siku baja

Siku-siku baja dapat diklasifiklasifikasikan menjadi dua
menurut cara pembuatannya, yaitu:
1)
Siku-sikubajadikelingmati siku model ini biasanya digunakan untuk mengukur
kesikuan suatu benda kerja dan sebagai alat bantu untuk pembuatangaris-garis
sejajar.
2)
Siku-siku baja dengan bilah baja (daun sikunya) dapat digeser-geser
siku model ini digunakan untuk pekerjaan melukis dan menandai.
5.
Penggaris baja

Penggaris baja atau mistar baja adalah
alat untuk digunakan mengukur panjang dan tinggi atau lebar alur dan mengukur
tembus dari pada benda kerja, juga dapat digunakan untuk mengukur diameter jika
digunakan bersama-sama dengan jangka bengkok, mistar biasanya mempunyai skala
dalam milimeter dan skala dalam inci.
6.
Verniercaliper (segmat)

Vernier
caliver atau jangka sorong adalah alat ukur presisi,sehingga ia dapat digunakan
untuk mengukurbenda kerja yang secara presisi atau benda kerja dengan tingkat
kepresisian 1/100 milimeter ketelitian dari alat ukur ini biasanya 5/100
milimeter.
7. GERGAJI
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali.Bingkai/Sengkang terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi(double cut). Sedangkan benuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.8.PALU
Palu dipergunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan memahat, mengeling, membengkok, dansebagainya. Menurut bentuknya palu dibedakan dalam beberapa jenis yaitu palu pen mukanya bulat dan bentukkepalanya lancip, palu konde bentuk muka bulat dan puncaknya seperti bola, palu pen muka segi empat dan puncaknya lancipserta palu tembaga .

3.2 Alat-alat Gambar Pada Benda Kerja
Alat-alat
gambar untuk keperluan menggambar benda kerja tersebut, dapat digolongkan
sebagai berikut:
1 . Alat penggores, seperti penggores,
balok gores, dan bisa juga digunakan pegukur tinggi.
2.Penitik pusat
dan penitik penggaris
3Jangka tusuk, jangka tongkat, dan
jangka hati.
1Penggores
adalah suatu alat penggambar yang
dibuat dari baja perkakas yang berbentuk selindris dan ujungnya
diruncingkan. Dengan penggores dapt digambar
garis-garis dipermukaan atas benda kerja. Sedangkan untuk menggambar
garis-garis pada permukaan sisi atau samping benda kerja dapat digunakan balok
gores atau pengukur tinggi.
2. Balok gores
adalah alat berupa penggores yang
dipasang pada standar atau balok dan dapat di geser naik-turun. Untuk
mengganbar garis lurs dengan penggores diperlukan mistar baja sebagai alat
bantu. Pada saat menarik garis, posisi penggores dimiringkan keluar dengan
sudut kurang dari 90° dan dibuat sekali tarik, jangan melakukan goresan dobel.
Jika menggunakan penggoresan dengan balok gores maupun pengukur tinggi,
ujung goresnya ditempelkan sedikit menekan sisi samping benda kerja. Kemudian
blok standar penggores digeser sesuai dengan panjang garis yang diinginkan.
3 Penitik
Agar garis yang telah digoreskan
pada permukaan benda kerja tidak mudah terhapus selama benda kerja tersebut
dikerjakan, maka perlu digunakan penitik penggaris untuk memperjelas garis
batasnya. Penitik garis dibuat dari baja perkakas yang berbentuk batang
silindris dan salah satunya diruncingkan 60°.
Cara menggunakan penitik garis,
ujung penitik ditimpakan pada garis yang telah dibuat kemudian dipuku-pukul
ringan dengan palu dan berpindah-pindah sepanjang garis dengan jarak sedikit
rapat. Untuk menandai titik senter
digunakan penitik pusat. Titik senter tersebut jika akan membuat lubang dengan
dibor. Penitik pusat ini mempunyai bentuk mirip dengan penitik garis hanya pada
ujung runcing penitik pusat bersudut 90°. sudut lebar ini (90°) agar pada waktu
mengebor pada titik ini menjadi tepat, karena ujung mata bor tidak lari/keluar
dari titik tersebut.
Cara menggunakan penitik pusat,
ujung penitik harus tepat pada titik yang ditentukan. Posisi penitik pusat
dipegang miring terlebih dahulu setelah mata penitik pusat tepat mengenai titik
yang ditentukan, posisi penitik diberdirikan tegak lurus kemudian dipukul
dengan palu.
4.Jangka tusuk
Pada dasarnya
ada tiga macam jangka yaitu: jangka tusuk, jangka tongkat, dan jangka hati.
Cara mengikir
sudut dan alur
Untuk pengikiran sudut diperlukan
pengerjaan pendahuluan seperti digergaji sampai mendekati garis atau ukuran
yang dikehendaki. Setelah itu baru pengerjaan pengkiran dengan menggunaklan kikir
ayng cocok untuk membentuknya seperti kikir segitiga. Cara pengikirannya yaitu
kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti garis
yang ditentukan, lakukan berulang-ulang sampai benar-benar pas dengan ukuran.
Untuk pengikiran alur sama perlu
dilakukan pengerjaan pendahuluan seperti dibor, digergaji, atau dipahat sampai
mendekati garis atau ukuran yang ditentukan. Setelah itu baru pengerjaan
pengikiran dilakukan dengan menggunakan kikir yang cocok untuk membentuknya
seperti kikir segiempat. Cara pengikirannya yaitu sama seperti mengkir sudut
yaitu kikir didorong kedepan sambil ditekan ke bawah atau ke samping mengikuti
garis yang ditentukan, lakukan berulang - ulang sampai benar-benar pas dengan
ukuran.
5. Mengikir radius dan lubang
Ada dua macam bidang lengkung yaitu cembung
dan cekung. Untuk pengerjaan bentuk lengkung diperlukan pengerjaan pendahuluan,
misalnya dibor, digergaji ataupun dipahat sampai mendekati garis lengkung yang
dikehendaki. Setelah itu baru digunakan kikir untuk membentuknya, pada bidang
cekung gunakan kikir setengah bulat dan bidang cembung gunakan gunakan kikir
plat. Cara mengikirnya, yaitu kikir didorong kedepan sambil digeser kesamping
mengikuti garis lengkung yang ditentukan.
Dalam lubang
juga ada beberapa bentuk lubang, antara lain bulat, segiempat dan segitiga. Pada pelaksanaan pengerjaan
lubang-lubang tersebut perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan misalnya dibor
atau dipahat sampai mendekati garis lubang yang ditentukan. Setelah itu,
diselesaikan dengan kikir yang sesuai, misalnya kikir bulat, segiempat dan
segitiga hingga sesuai ukuran.
6. Mengebor
Sebelum kita mengebor alangkah
baiknya kita tahu dulu tentang macam-macam mata bor. Ini dimaksudkan agar pada
waktu kita mengebor tidak salah dalam pemilihan mata bor yang sesuai dengan
pengeboran pada benda kerja yang akan dilakukan.Menurut penggunaannya mata bor di bagi kedalam beberapa macam, seperti bor
pilin atau spiral, bor senter, bor pembenam (counter bore), bor persing, dan
bor peluas.
Dalam penggunaan mata bor juga
perlu diperhatikan sudut-sudut mata bor agar diperoleh hasil yang baik.
Suidut-sudut bor yang utama adalah sudut puncak, sudut bebas potong dan sudut
pemusat.
3.3
Bahan
- Besi segi empat

Besi segi empat adalah besi yang sering
di gunakan pada bangunan , disini besi segi empat berguna sebagai pembuatan
palu terak
-Pelat

Pelat disini digunakan untuk menbuat engsel gantungan handuk.disini kita
menggunakan plat dengan ketebala 1-2mm.
3.4 LANGKAH
KERJA
A.PEMOTONGAN
Dalam pemotongan yang
harus di perhtikan dalm pemotongan adalah,sebelum memotong yaitu ketepatan
dalam pengukuran,agar benda kerja yang di hasilkan tepat ukuran nya langkah
yang dilukan dalam pemotongan yaitu:
1. Pengukuran panjang, lebar, tinggi benda kerja.
Menggunakan mistar
2. Pemotongan baja lunak berdasarkan ukuran
yang di tetapkan
3. Jepit benda kerja dengan ragum sbelum
memotong benda kerja
4 Menggergaji bagian ujung palu yang telah
digambar pola untuk menciptakan bentuk palu yang tirus kedepan.
5.Potong
benda kerja dengan menggunakan gergaji besi
B.Gambar
pola
Sebelum melakukan
pembentukan benda kerja,terlebih dahulu membuat pola berupa palu
terak,berdasarkan job heet dan ukuran yang di berikan.Menggambar pola dapat
menggunakan penggores dan penggaris .
C.Pengikiran
Pengikiran adalah hal
yang wajib dilakukan dalam kerja bangku karena mengikiran benda kerja di
butuhkan kesabaran .fungsi dari mengikir disini untuk meratakan,mengasah,dan
menghaluskan benda kerja,perlu di ingat ketiak mengikir hendak nya benda kerja
di jepit dengan ragum agar proes pengikiran rata .pengikiran benda kerja dapat
berupa:
1.meratakan/menghaluskan
permukaan benda kerja yang tajam.
. 2. Membuang/mengikir lapisan dalam yang
terdapat pada baja lunak
3.memperbesar lubang pada benda kerja setelah
di bor
D.Pengeboran
Pengeboran
yaitu proses membuat lubang pada benda kerja,sebelum di perbesar dengan
menggunakan kikir bulat,proses pengeboran membantu kita untuk meciptakan besar
lubang yang di inginkan,dari ilubang
paling kecil sampai lubang paling besar,sebelum melakukan pengeboran sebaiknya
titik dahulu benda kerja,agar tepat sasaran lubang yang akan di buat.
E.Finishing
Untuk
hasil yang maksimal perlu kta melakukan finishing ,yaitu dengan cara
menghaluskan permukaan benda kerja agar terlihat rapi . Menghaluskan dan meratakan bidang miring pada
ujung palu dengan jalan di kikir.proses finishing hendaknya menggunakan kikir
yang bermata halus,yang terakhir Memberi kelas dan nomor absen pada benda kerja
dengan Stamping
3.5
KERJA BANGKU( GANTUNGAN HANDUK)
3.6
LANGKAH KERJA
A.PEMOTONGAN
Sebelum membuat benda kerja terlebih
dahulu ,melakukan pemotongan pelat dan besi cor 8mm untuk menjadi benda kerja.
Disini melakukan pemotongan dengan
menggunakan gergaji besi,dimana besi pelat dan besi cor di jepit menggunakan
ragum.
B.MELUKIS GAMBAR KERJA
Setelah melakukan pemotongan.maka
,selanjutnya melakukan pelukisan pada benda kerja dengan menggunakan penggores
dam mistar baja sesuai gambar yang terdapat pada benda kerja.
C.PENGIKIRAN
Untuk mendapatkan benda kerja yang
pas ukuran,hal yang kita lakukan adalah dengan cara mengikir .dalam melakukan
pengikiran,benda kerja hendaknya benda kerja di jepit dengan ragum .pengikiran
tersebut harus lah rata sisi nya menurut gari yang dibuat.
D.PENGEBORAN
Pengeboran disini dilakukan untuk
membuat lubang engsel pada benda keja,seblum melakukan pengeboran benda kerja
haris di titik dengan penitik.bor yang digunakan adalah bor 4,5,dan 6mm.
E.PENGETAPAN.
Pengetapan dilakukan
untuk membuat ulir baut dengan ukuran 4mm,sebelum pengetapan harus terlebih
dahulu ujung-ujung besi cor di bor menggunakan mesin bubut dengan mata bor
3,5mm.agar pengetapannya pas ukuran ulir yang di hasilkan.
3.7 ANALISA PRAKTEK
A.KERJA PELAT
Selama proses pengerjaan plat, dapat terjadi beberapa permasalahan baik
pada mesin maupun pada pengerjaan manual. Berikut ini adalah beberapa
permasalahan yang dapat terjadi:
1. Penggores kurang tajam, hal ini menyebabkan garis kurang nampak disaat membuat pola. Sehingga pekerja harus berulang-ulang menggaris pola, dengan ini akan memperlambat pengerjaan untuk mencapai waktu yang maksiamal atau yang telah ditentukan.
2. Pelubang yang kurang tajam,mngakibatkan pelat yang dilubangi jadi tidak ssuai yang di inginkan ,dan pekerjaan jadi tidak rapi.
3.Landasan yang tidak rata menyebabkan melipat benda kerja menjadi penyok-penyok,hasilnya nya jadi kurang bagus.
1. Penggores kurang tajam, hal ini menyebabkan garis kurang nampak disaat membuat pola. Sehingga pekerja harus berulang-ulang menggaris pola, dengan ini akan memperlambat pengerjaan untuk mencapai waktu yang maksiamal atau yang telah ditentukan.
2. Pelubang yang kurang tajam,mngakibatkan pelat yang dilubangi jadi tidak ssuai yang di inginkan ,dan pekerjaan jadi tidak rapi.
3.Landasan yang tidak rata menyebabkan melipat benda kerja menjadi penyok-penyok,hasilnya nya jadi kurang bagus.
4.landasan
yang minimal,hanya satu mengakibat kan lama menunggu teman yang sedang
melipat,jadi memakan waktu yang cukup lama.
B.KERJA BANGKU
1. Pemotongan dengan gergaji besi, hal ini agak
sedikit menguras tenaga si pekerja dan menghasilkan produk kurang rapi, karena
butuh ketelitian untuk mengikuti garis pola. Sehingga harus dilakukan
pengikiran pada permukaan tersebut
2. Mata bor kurang
tajam, hal ini menyebabkan pemakanan benda kerja kurang pas dan sering
terpeleset dari titik pola saat melakukan pengeboran.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Perlu
diketahui dalam melakukan kerja pelat dan bangku di butuhkan kesabaran dan ketelitian
yang tinggi untuk membuat benda kerja yang pas ukuran dan rapi.
Dan
yang penting keselamatan yang perlu di utamakan pertama kali dalam melakukuan
pekerjaan.
Kerja
sama tim,kekompakan perlu dalam suatu kelompok untuk melakukan kerja,karena
dalam tim kita memecahkan masalah bersama,bertukar pendapat ,dan saling
membantu.
4.2
SARAN
1. pada saat
melakukan praktek mahasiswa harus melengkapi pakaian keselamatan kerja.
2.Peralatan yng
tidak layak pakai sebaiknya ,jangan digunkan lagi.
4.3 DAFTAR
PUSTAKA
The Casino at Harrah's Las Vegas, Nevada - MapYRO
BalasHapusThe Casino at Harrah's Las 나주 출장샵 Vegas is 충주 출장안마 located on the Las Vegas 의왕 출장안마 Strip 안성 출장마사지 and is adjacent to 과천 출장안마 LINQ Promenade.