KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kekuatan serta kelancaran dalam
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Agama yang bertema “
Pengertian ,Klarifikasi,Dan Ruang Lingkup Agama Islam ” dapat selesai
seperti waktu yang telah ditentukan.
Tersusunnya makalah ini tentunya
tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
membalas budi baik yang tulus dan ikhlas kepada semua pihak.
Tak ada gading yang tak retak, untuk
itu penulispun menyadari bahwa makalah yang telah kami susun dan kami kemas
masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari segi
teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya
kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi
penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini
terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
Sambas,Mei
2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Allah yang di
anugrahi akal, fikiran, dan fisik untuk menunjang kehidupannya sebagai
seorang insan yang di tunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi
yang Allah Yang Maha Kuasa ciptakan. Oleh karena manusia adalah khalifah
di bumi ini sepatutnya seorang manusia haruslah mempunyai prilaku yang sesuai
dengan yang Tuhan inginkan untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang
Allah ciptakan dengan segala makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga
kelestariannya.
Manusia yang menjadi seorang terpilih dan tinggi
derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah mempunyai kepercayaan, ilmu, dan
menjalankan segala apa yang di perintahkan Allah dan menjauhi yang di larang
oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang mempunyai akal dan fikiran serta fisik
manusia haruslah memanfaatkan anugrah yang di berikan oleh Allah itu dengan
sebaik – baiknya dan jangan menyalah gunakannya sebagai suatu yang Allah benci.
Manusia haruslah mempunyai budaya yang baik untuk menjadikannya
seorang manusia yang memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT. Maka
manusia harus menjadikan budaya yang baik sebagai bagian dari dirinya tanpa
mengabaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai makhluk yang berketuhanan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun
hal-hal yang akan penulis bahas disini antara lain:
a. Pengertian agama islam
b. Klasifikasi agama islam
c. Ruang lingkup agama islam
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui arti dan ruang llingkup
agama islam
b. Mengetahui pengertian agama islam
b. Klasifikasi agama islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkup Ajarannya
2.1.1 Pengertian
a)
Etimologi
Berdasarkan ilmu bahasa (Etimologi) kata ”Islam” berasal dari bahasa
Arab, yaitu kata salima yang berarti selamat, sentosa dan damai. Dari kata itu
terbentuk kata aslama, yuslimu, islaman, yang berarti juga menyerahkan diri,
tunduk, paruh, dan taat. Sedangkan muslim yaitu orang yang telah menyatakan
dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada Allah s.w.t
b)
Terminilogo
Secara
istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai
segi dari kehidupan manusia. Islam merupakan ajaran yang lengkap , menyeluruh
dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan seorang muslim baik ketika beribadah
maupun ketika berinteraksi dengan lingkungannya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan nabi-nabi lainnya.
Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 132, Allah berfirman :
وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ
Artinya :
”Nabi Ibrahim telah berwasiat kepada anak-anaknya,
demikian pula Nabi Ya’kub, Ibrahim berkata : Sesungguhnya Allah telah memilih
agama Islam sebagai agamamu, sebab itu janganlah kamu meninggal melainkan dalam
memeluk agama Islam”. (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Nabi Isa juga membawa
agama Islam, seperti dijelaskan dalam ayat yang berbunyi sebagai berikut :
فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنۡہُمُ ٱلۡكُفۡرَ قَالَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ
Artinya :
Maka
ketika Nabi Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil) berkata dia :
Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan agama Allah
(Islam)? Para Hawariyin (sahabat beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa
sesungguhnya kami adalah orang-orangmuslim” (QS.AliImran,3:52).
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan RahimAllahswt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan agama itu atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama Budha (Budhism), agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi (Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia atau nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan Mohammedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabad- abad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah. Kesalahan ini disebabkan karena para penulis Barat menyamakan agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity yang diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh Budha Gautama dan lain-lain
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam terhadap Islam. Komitmen tersebut intinya terdapat dalam QS. Al-Asr(103) yang artinya:
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-rasul-Nya untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi selanjutnya dari satu angkatan ke angkatan berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi dari sifat rahman dan RahimAllahswt.
Agama-agama selain Islam umumnya diberi nama yang dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan agama itu atau dengan tempat lahir agama bersangkutan seperti agama Budha (Budhism), agama Kristen (Christianity), atau agama Yahudi (Judaism). Nama agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad ini tidak dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikan wahyu itu kepada manusia atau nama tempat agama itu mula-mula tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu penamaan Muhamedanism untuk agama Islam dan Mohammedan untuk orang-orang Islam yang telah dilakukan berabad- abad oleh orang Barat, terutama oleh para orientalis adalah salah. Kesalahan ini disebabkan karena para penulis Barat menyamakan agama Islam dengan agama-agama lain, misalnya dengan Chrisianity yang diajarkan oleh Jesus Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh Budha Gautama dan lain-lain
Memahami ajaran Islam dengan sebaik-baiknya, merupakan komitmen umat Islam terhadap Islam. Komitmen tersebut intinya terdapat dalam QS. Al-Asr(103) yang artinya:
1.Demi masa
2.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian
3.kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran.
Berdasarkan dari surat Al-Asr di
atas ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan seorang muslim dan muslimat terhadap
Islam. Komitmen tersebut adalah :
1. Meyakini,
mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.
2. Mempelajari,
mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
3. Mengamalkan
ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
4. Mendakwahkan,
menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana disertai argumentasi yang meyakinkan
dengan bahasa yang baik dan,
5. Sabar dalam berIslam,
dalam meyakini mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan agama Islam.
2.1.2 Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita Islam
Terlaksananya tujuan hidup manusia
merupakan perwujudan diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam dalam kehidupan
manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena itu untuk
memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut ini
penjelasannya :
1. Islam
Sebagai Agama Allah Fungsi Islam sebagai agama Allah dinyatakan dalam
predikatnya yaitu dienul haq (agama yang benar), dimana kehadiran dan kebenaran
agama Islam nyata sepanjang zaman.
2. Islam
sebagai Panggilan Allah. Allah memanggil orang yang beriman dan bertakwa kepada
Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa Islam agar supaya disampaikan dan
diajarkan kepada manusia.
3. Islam
sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah”
yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup
sebagai keluarga muslim.
4. Islam
Sebagai Jalan yang Lurus Orang yang beriman dan bertakwa yang memenuhi
panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam melaksanakan ajaran Islam,
karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu agama Allah.
5. Islam
Sebagai Tali Allah Sebagai tali Allah, Islam merupakan pengikat yang mempersa-
tukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama
Allah.
6. Islam
Sebagai Sibgah Allah. Sibgah atau celupan yaitu zat pewarna yang memberikan
warna bagi sesuatu yang dicelupkan. Dengan Islam, Allah bermaksud memberkan
warna atau corak kepada manusia. Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut
adalah dengan jihad, mengerahkan segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama
Allah.
7. Islam Sebagai Bendera Allah.
Islam sebagai bendera Allah di bumi. Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi
tingginya, sehingga tampak berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan
atau menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan Islam,
sehingga dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
2.1.3 Ruang lingkup ajarannya
1. Din berarti
“agama” Al-Fath : 28
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُ ۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُ ۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدً۬ا
Artinya :
Dia-lah yang
mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.
2. Din berarti “ibadah” surat
Al-Mukminun : 14
ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةً۬ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةً۬ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَـٰمً۬ا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَـٰمَ لَحۡمً۬ا ثُمَّ أَنشَأۡنَـٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَـٰلِقِينَ\
Artinya :
Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
3. Din berarti “kekuatan” surat Luqman
32
وَإِذَا غَشِيَہُم مَّوۡجٌ۬ كَٱلظُّلَلِ دَعَوُاْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّٮٰهُمۡ إِلَى ٱلۡبَرِّ فَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٌ۬ۚ وَمَا يَجۡحَدُ بِـَٔايَـٰتِنَآ إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ۬ كَفُورٍ۬
Artinya :
Dan apabila mereka
dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan
keta’atan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan,
lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus [2]. Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar.
4. Din berarti “pembalasan hari kiamat”
surat as-syuara
AL-IMRAN 85
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ
Artinya :
Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima [agama
itu] daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
2.2 Klasifikasi agama
Pada
umumnya agama diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu agama wahyu dan
agama non wahyu(revealed religion) dan agama non wahyu (nonrevealed religion).
Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :
1.
Agama
wahyu adalah agama yang diturunkan Allah dari langit melalui malaikat Jibril
kepada para nabi dan rasul Allah untuk disampaikan kepada umatnya. Oleh karena
itu, agama wahyu disebut juga dengan agama langit, agama samawi, agama
profetis, din-as samawi, revealed religion. Yang termasuk dalam kelompok agama
wahyu sebagai berikut :
a) Agama Islam dengan kitab sucinya
Alquran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat
Jibril, untuk seluruh manusia dan semesta alam.
b) Agama Kristen (nasrani) dengan kitab
sucinya “Injil” diturunkan Allah kepada Isa AS, melalui malaikat Jibril kepada
untuk Kaum Bani Israil.
c) Agama Yahudi, dengan kitab sucinya
“Taurat” diturunkan kepada nabi Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum
Bani Israil.
2.
Agama
Non wahyu, adalah agama yang lahir berdasarkan pemikiran atau kebudayaan
manusia
Adapun
Perbedaan dari kedua jenis agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living
Religious of the World sebagai berikut :
a) Agama wahyu berpokok pada konsep
keesaan Tuhan sedangkan agama bukan wahyu tidak demikian.
b) alam agama wahyu sumber utama
tuntunan baik dan buruk adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama
bukan wahyu kitab suci tidak penting.
c) Semua agama wahyu lahir di
Timur Tengah, sedangkan agama bukan wahyu lahir di luar itu.
d) Agama wahyu lahir di daerah-daerah
yang berada di bawah pengaruh ras semetik.
Yang dimasukkan oleh para ahli ke dalam kelompok agama budaya
contohnya adalah agama Kong Hu Cu, agama Budha yang lahir dari pemikiran
pendirinya dan agama Hindu; sedang yang tergolong ke dalam agama wahyu adalah
agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Namun, di antara ketiga agama wahyu ini
terdapat perbedaan. Kalau tolak ukur di atas diterapkan kepada ketiga agama
wahyu, maka menurut para ahli pula, tidak semua tolok ukur di atas dapat
diterapkan kepada agama Yahudi dan Nasrani.
Mengenai kitab sucinya, sebagai contoh dapat dibuktikan oleh
para ahli bahwa Taurat dan Injil telah mengalami perubahan, tidak asli lagi
memuat wahyu yang disampaikan oleh malaikat (Jibril) dahulu kepada Musa dan Isa
sebagai Rasul-Nya. Bagaimana dengan wahyu terakhir, yaitu agama Islam? Kalau
kesembilan tolok ukur tersebut di atas ditetapkan kepada agama Islam hasilnya
adalah sebagai berikut:
1. Kelahiran agama Islam adalah pasti
yaitu tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610
M.
2. Disampaikan oleh malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad sebagai utusan atau Rasulullah.
3. Memilki kitab suci yaitu Al-Qur'an
yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nya.
4. Ajaran agama Islam mutlak benar
karena berasal dari Allah yang Maha Benar. Ajaran Islam berlaku abadi tidak
berubah dan tidak boleh dirubah.
5. Konsep ketuhanan Islam adalah
tauhid, monotiesme murni, Allah adalah Esa, Esa dalam zat, Esa dalam sifat dan
Esa dalam perbuatan.
6. Dasar-dasar agama Islam bersifat
fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manapun dia
berada.
7. Nilai-nilai terutama nilai etika dan
estetika yang ditentukan oleh agama Islam sesuai dengan fitrah manusia dan
kemanusiaan.
8. Soal-soal alam semesta yang
disebutkan dalam agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini
telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh sains modern.
9. Bila petunjuk, pedoman dan
tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar maka
akan terbentuklah insan kamil yaitu manusia yang sempurna.
2.2.1 Hubungan Agama dengan Manusia
Agama merupakan kebutuhan (fitrah) manusia. Berbagai pendapat
mengenai kefitrian agama ini dapat dikaji pada beberapa pemikiran. Misalnya
Einstein menyatakan bahwa sifat sosial manusialah yang pada gilirannya
merupakan salah satu faktor pendorong terwujudnya agama. Manusia menyaksikan
maut merenggut ayahnya, ibunya, kerabatnya serta para pemimpin besar.
Direnggutnya mereka satu persatu, sehingga manusia merasa kesepian dikala dunia
telah kosong. Pada setiap keadaan dan perbuatan keagamaan, kita selalu dapat
melihat berbagai bentuk sifat seperti ketulusan,keikhlasan, dan kerinduan,
keramahan, kecintaan dan pengorbanan. Gejala-gejala kejiwaan yang bersifat
keagamaan memiliki berbagai kepribadian dan karekteristik yang tidak selaras
dengan semua gejala umum kejiawaan manusia.
Agama sebagai fitrah manusia melahirkan keyakinan bahwa
agama adalah satu-satunya cara pemenuhan semua kebutuhan. Posisi ini semakin
tampak dan tidak mungkin digantikan dengan yang lain. Semula orang mempercayai
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi kebutuhan akan agama akan mengecil bahkan
hilang sama sekali, tetapi kenyataan yang ditampilkan sekarang ini menampakkan
dengan jelas bahwa semakin tinggi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai
manusia, kebutuhan akan agama semakin mendesak berkenaan dengan kebahagiaan
sebagai suatu yang abstrak yang ingin digapai manusia. Ilmu dan teknologi serta
kemajuan peradapan manusia melahirkan jiwa yang kering dan haus akan sesuatu
yang bersifat rohaniah. Kekecewaan dan kegelisahan bathin senantiasa menyertai
perkembangan kesejahteraan manusia .
2.2.2 Manfaat Agama bagi Manusia
1. Dapat mendidik jiwa manusia menjadi
tenteram, sabar, tawakkal dan sebagainya. Lebih-lebih ketika dia ditimpa
kesusahan dan kesulitan.
2. Dapat memberi modal kepada manusia
untuk menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah ditundukkan oleh
siapapun.
3. Dapat mendidik manusia berani
menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan kesalahan.
4. Dapat memberi sugesti kepada manusia
agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat utama seperti rendah hati, sopan
santun, hormat-menghormati dan sebagainya. Agama melarang orang untuk tidak
bersifat sombong, dengki, riya dan sebagainya.
2.2.3 Agama Islam dan Ruang Lingkupnya.
Islam berasal dari kata aslama, yuslimu yang berarti
menyerah, tunduk dan damai.
Dari pengertian kata di atas Islam mengandung arti berserah
diri, tunduk,patuh, dan taat sepenuhnya kepada kehendak Allah. Kepatuhan dan
ketundukkan kepada Allah itu melahirkan keselamatan dan kesejahteraan diri
serta kedamaian kepada sesama manusia dan lingkungannya.
Islam dalam arti terminologis adalah agama yang
ajaran-ajarannya diberikan Allah kepada masyarakat manusia melalui para
utusan-Nya (Rasul-rasul) yang berisi hukum yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam semesta. Islam
adalah agama Allah yang dibawa oleh para Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw.
Semua rasul dan nabi mengajarkan keesaan Allah (tauhid)
sebagai dasar keyakinan bagi umatnya. Sedangkan aturan-aturan pengalamannya
disesuaikan dengan tingkat perkembangan budaya manusia pada zamannya. Karena
itu di antara para rasul itu terdapat perbedaan dalam syari’at.
Agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah
Islam yang terakhir diturunkan Allah kepada manusia. Karena itu akan tidak ada
lagi rasul yang diutus ke muka bumi. Kesempurnaan ajaran Islam yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw sesuai dengan tingkat budaya manusia yang telah
mencapai puncaknya, sehingga Islam akan sesuai dengan budaya manusia sampai
sejarah manusia berakhir pada Hari Kiamat nanti.
Agama Islam berisi ajaran yang menyangkut seluruh aspek
kehidupan manusia, baik sebagai hamba Allah, individu, anggota masyarakat,
maupun sebagai makhluk dunia.
Secara garis besar, ruang lingkup agama Islam menyangkut dua
hal pokok yaitu:
a) Aspek keyakinan yang disebut aqidah,
yaitu aspek credial atau keimanan terhadap Allah dan semua yang
difirmankan-Nya untuk diyakini.
b) Aspek norma atau hukum yang
disebut syari’ah, yaitu aturan-aturan Allah yang ,mengatur hubungan
manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan alam semesta.3 Aspek prilaku
yang disebut
Akhlak, yaitu sikap atau prilaku yang nampak dari
palaksanaan aqidah dan syari’ah.
Kedua
aspek tersebut tidaklah berdiri sendiri-sendiri, tetapi menyatu membentuk
kepribadian yang utuh pada diri seorang muslim.
Hal
ini diungkapkan secara tegas dalam firman Allah surat Al Baqarah (2) ayat 208.
Artinya
: ‘’ Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata.’’
Antara aqidah, syari’ah dan akhlak masing-masing saling
berkaitan. Aqidah atau iman merupakan keyakinan yang mendorong seorang muslim
untuk melaksanakan syari’ah. Apabila syari’ah telah dilaksanakan berdasarkan
aqidah akan lahir akhlak. Oleh karena itu, iman tidak hanya ada di dalam hati,
tetapi ditampilkan dalam bentuk perbuatan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa aqidah merupakan landasan bagi tegak berdirinya syari’ah dan akhlak
adalah perilaku nyata pelaksanaan syari’ah.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa agama
merupakan kebutuhan pokok rohani manusia yang dibawa semenjak manusia ada dalam
kandungan .
Manusia juga tidak bisa dipisahkan dari agama karena tidak
semua persoalan bisa diselesaikan dalam bentuk materi tetapi melalui keyakinan kepadaNYA
Misalnya persoalan kematian, rezeki dan lain-lain.
Agama juga akan bermanfa’at dalam membentuk kepribadian
manusia (pemeluk-pemeluknnya).
Selanjutnya agama Islam adalah satu-satunya agama yang
datang dari Allah sebagai agama penyempurna dari agama-agama yang dibawa oleh
para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad saw. Dan ruang lingkup agama Islam
terdiri dari aqidah, syari’ah dan akhlak.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
penjelasan yang sudah ada di depan dapat kita ambil kesimpulan bahwa arti agama
berarti undang-undang atau peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam yang teratur dan damai. Islam sebagai agama wahyu
yang memberi bimbingan kepada manusia mengenai semua aspek hidupdan
kehidupannya. Sebagai agama wahyu terakhir, agama islam merupakan satu system
akidah dan syari’ah serta akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia
dalam berbagai hubungan.
SARAN
Karena keterbatasan ilmu, waktu dan juga halaman makalah ini
sehingga tidak dapat dikatakan sempurna ataupun lengkap, untuk itu kepada
rekan-rekan kami menyarankan untuk mencari refernsi tambahan melalui media baik
itu media cetak maupun elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://id.m.wikipedia.org/wiki/agama
ahman, Nazarudin. 2009. Manajemen
Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis. 2001. Metodologi
Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam Mulia.
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany.
1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet.
pertama. Jakarta: Bulan Bintang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar